Beberapa waktu yang lalu saya membaca testimoni seorang pengusaha: "Hanya dalam waktu 3 bulan, revenue bisnis saya naik 63% dan profit naik 200%".
Saya bisa langsung menebak bahwa perusahaan dia pasti sudah menggunakan sistem akuntansi.
Dengan adanya akuntansi, sebuah perusahaan bisa dengan cepat mengetahui kondisi perusahaannya. Sampai hari ini, saya masih heran begitu banyaknya bisnis di Indonesia, bahkan yang omsetnya milyaran rupiah, masih belum memakai akuntansi. Analoginya seperti orang yang tidak pernah melakukan medical check-up dan tiba-tiba terkena stroke.
Tanpa mengetahui kondisi perusahaan, sulit untuk menghindari stroke di perusahaan Anda. Seperti tubuh kita, bisnis juga mempunyai beberapa indikator-indikator penting. Beberapa indikator penting bisnis Anda, antara lain: Cash flow, stock/persediaan, biaya dan profit.
Cash flow berhubungan erat dengan hutang dan piutang. Idealnya, kita menagih piutang lebih awal dan membayar hutang lebih telat sehingga ada penumpukan uang di perusahaan kita. Namun kenyataannya, biasanya kita harus bayar vendor lebih awal dan piutang tidak dibayar-bayar oleh customer. Kondisi ini sering disebut sebagai Cash-Gap. Banyak perusahaan yang saya jumpai bangkrut bukan karena tidak ada bisnis, tapi karena cashflow-nya macet.
Masalah stock seperti buah simalakama. Beli terlalu banyak akan mengganggu cashflow. Beli terlalu sedikit membuat kita kehilangan bisnis. Idealnya adalah Anda tahu persis pergerakan setiap stock Anda. Bila ada stock yang mati, Anda bisa menjualnya dengan memberikan diskon ataupun melakukan cross-sell. Untuk kasus ini, lebih baik kita rugi sedikit tapi mendapatkan
cashflow.
Faktor biaya adalah hal yang paling sering terlupakan oleh pebisnis yang tidak menggunakan sistem akuntansi. Apakah Anda masih menghitung keuntungan hanya dari harga pokok penjualannya saja. Contoh: Beli Rp.1.000, jual Rp.1.500, berarti sudah untung Rp.500. Pertanyaan saya adalah: Apakah Anda sudah menghitung biaya-biaya yang lain seperti: ongkos kirim, ongkos bongkar muat, biaya listrik, dan gaji Anda sendiri? Kalau semua biaya tersebut diperhitungkan, Anda akan tahu apakah bisnis Anda selama ini sudah benar-benar untung atau belum.
Sistem Akuntansi yang Terkomputerisasi
Harus diakui, salah satu penyebab keengganan pengusaha untuk menggunakan akuntasi di perusahaannya adalah karena akuntansi itu rumit dan merepotkan.
Untungnya saat ini sudah banyak tersedia program-program komputer (software) yang bisa mempermudah pengerjaan akuntansi, bahkan untuk orang-orang yang tidak mengerti akuntansi.
Keuntungan menggunakan software akuntansi adalah efisien dan memperkecil human error. Data transaksi yang sudah diisi dalam sekejap sudah bisa dilihat hasilnya. Jadi, untuk masalah-masalah bisnis Anda di atas (cashflow, stock dan biaya), dapat Anda pantau setiap saat. Ini seperti Anda memiliki mesin pengukur tensi darah di rumah. Tanpa perlu ke dokter, Anda bisa tahu kondisi tekanan darah Anda setiap saat.
Dengan informasi yang ada di tangan Anda, tentunya Anda bisa mengambil keputusan yang lebih tepat untuk bisnis Anda.
Tips untuk Memilih Software Akuntansi
Saat ini ada banyak software akuntansi di pasaran dengan rentang harga dari beberapa ratus ribu rupiah, sampai puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Bagi pengusaha yang belum pernah membeli software, hal ini tentu sangat menakutkan. Bagaimana Anda tahu harus membeli yang mana? Berikut beberapa tips yang harus diperhatikan sebelum memilih sebuah software akuntansi :
1. Belilah software paket (sudah jadi), bukan yang baru akan dibuat.
Membuat software membutuhkan waktu yang sangat lama, mahal dan beresiko tinggi.
2. Cek siapa yang membuat software tersebut.
Lakukan survei ke kantornya bila perlu? Jangan sampai saat Anda menggunakan software yang tidak dikembangkan lagi.
3. Cari software yang bisa memberikan solusi atas masalah bisnis Anda.
Umumnya software paket tidak bisa 100% cocok dengan bisnis Anda. Peran implementor (orang yang membantu pemasangan software) akan sangat penting di sini. Software yang bagus tanpa didukung oleh implementor yang jago adalah percuma. Ingat, Anda beli solusi, bukan beli software.
4. Pastikan mereka memberikan layanan purna jual yang terjamin.
Coba dulu telepon ke hot line support mereka. Rasakan apakah mereka melayani pertanyaan Anda dengan baik? Jangan lupa tanyakan juga apakah mereka akan mengunjungi Anda bila software mereka ada error.
5. Jangan tertipu dengan harga.
Prinsipnya adalah: Ada harga ada mutu. Cari tahu apa yang akan Anda dapatkan. Pikirkan secara jangka panjang karena mencari software mirip dengan mencari mitra.
Demikian tips dari saya, semoga tulisan saya bisa menambah sedikit wawasan bagi para pebisnis Indonesia.
Sumber : Mas Agung Sachli
Praktisi bisnis & Managing Director Imamatek
0 Response to "Bisnis dan Akuntansi"
Post a Comment