Beberapa di antara Anda ada yang mudik dari kota besar ke pelosok, seperti dari Jakarta ke daerah ¬ misalnya - Kebumen. Ada juga yang mudik dari kota besar ke kota besar, seperti dari Jakarta ke ¬ misalnya - Surabaya. Sebagian di antara Anda ada juga yang mudik dari kota kecil ke kota kecil juga.
Saya harap Anda sudah mempersiapkan segalanya untuk mudik kali ini. Sudah? Betul sudah semuanya? Syukur kalau sudah. Termasuk keuangan Anda? Oo, jangan salah bukan hanya oleh-oleh saja yang perlu Anda persiapkan, keuangan Anda pun juga harus dipersiapkan dengan baik.
Bagaimana cara mempersiapkan keuangan Anda saat mudik? Di bawah ini adalah alternatif-alternatif yang bisa Anda pertimbangkan:
Uang Tunai
Anda perlu tahu berapa jumlah uang tunai yang perlu Anda bawa. Untuk bisa menentukan jumlah tersebut, tentu saja Anda perlu tahu terlebih dahulu kapan saja Anda akan memerlukan uang tunai. Yang jelas, Anda perlu uang tunai untuk segala urusan transportasi Anda. Bila Anda bepergian dengan kendaraan, Anda perlu uang tunai untuk membayar bensin Anda (walaupun beberapa pom bensin sudah menerima Kartu Debit BCA, tetapi kebanyakan pom bensin masih hanya menerima uang tunai).
Bila Anda bepergian dengan bis atau kereta, Anda juga perlu membayar tunai walaupun pembayarannya dilakukan di muka. Kalau Anda mudik dengan menggunakan mobil sewaan, Anda juga perlu uang tunai untuk membayar mobil sewaan tersebut.
Perhitungkan baik-baik berapa uang tunai yang akan Anda perlukan untuk membayar segala urusan transportasi Anda, baik sejak Anda berangkat sampai pulang lagi ke tempat Anda sekarang. Sebagai contoh, biaya sewa kendaraan (yang cukup untuk mengangkut satu keluarga: suami-istri dan tiga anak serta banyak bagasi dan oleh-oleh berupa barang) dari Jakarta ke Jawa Tengah mungkin sekitar sekian ratus ribu rupiah. Belum lagi pulangnya. Total untuk urusan transportasi saja ¬ bila Anda menggunakan kendaraan sewaan ¬ bisa beberapa ratus ribu rupiah.
Selain untuk urusan transportasi, Anda juga perlu membawa uang tunai untuk keperluan selama di perjalanan, seperti membayar makanan Anda, membayar penginapan (kalau Anda berhenti semalam dan menginap di sebuah kota), dan segala tetek bengek lainnya.
Sekarang, selama Anda di kampung, apakah Anda termasuk orang yang suka membagi-bagikan uang kepada sanak keluarga Anda? Ini jelas perlu uang tunai yang bagus sekali apabila sudah dipersiapkan sejak sekarang. Kalau misalnya ada 10 orang sanak keluarga Anda ¬ yang masih SD ¬ yang hendak Anda bagi uang Lebaran, maka bila satu anak Anda beri ¬ katakan ¬ Rp 50.000, maka Anda tentu perlu uang Rp 500 ribu hanya untuk dibagikan kepada sanak keluarga Anda.
Perhitungkan baik-baik semuanya, dan pastikan Anda membawa jumlah uang tunai yang cukup.
Kartu ATM
Bila Anda takut membawa uang tunai dalam jumlah banyak, Anda bisa saja membawa Kartu ATM Anda. Dengan membawa Kartu ATM, Anda tidak perlu khawatir akan kehilangan uang Anda selama di perjalanan. Hanya saja, perlu diketahui bahwa bagaimanapun Anda tetap perlu membawa uang tunai. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk seperti:
1. Tidak tersedianya Uang Tunai di ATM Anda
Pada saat Natal dan Lebaran yang datang hampir bersamaan kali ini, frekuensi dan jumlah penarikan di ATM biasanya jauh lebih besar daripada hari-hari biasa. Ini bisa mengakibatkan habisnya uang tunai di ATM tersebut, dan bisa saja bank Anda belum sempat mengisi lagi ATM tersebut dengan uang tunai.
Apa jadinya kalau Anda datang ke ATM dan kebetulan ATM-nya sedang belum diisi kembali dengan uang tunai? Saya saja yang tinggal di Jakarta masih sering datang ke ATM dan tidak bisa mengambil uang tunai karena ATM-nya belum diisi kembali. Padahal, pada saat Anda sedang di kampung halaman mungkin saja Anda lebih membutuhkan uang tunai itu untuk keperluan Lebaran Anda bukan?
2. ATM Rusak
Wah, keluhan yang satu ini jangan ditanya. Saya seringkali menemukan banyak ATM yang rusak ketika ingin mengambil uang. Padahal bukan tidak mungkin ATM itu adalah ATM satu-satunya dari bank Anda yang ada di kampung halaman Anda.
3. Uang Terdebet Secara Tidak Sengaja
Saya juga pernah mengalami uang terdebet secara tidak sengaja di ATM saya. Waktu itu saya ingin mengambil uang sejumlah tertentu: uangnya sendiri tidak keluar, tapi saldo di ATM sudah berkurang seolah-olah uangnya sudah keluar. Saya lalu datang ke bank dan mengadu, dan uang saya baru dikembalikan dalam waktu dua minggu. Bayangkan kalau uang Anda terdebet secara tidak sengaja di ATM Anda, dan uang Anda baru kembali dalam waktu 2 minggu di mana Lebaran sudah selesai. Padahal, uang itu Anda butuhkan selama Lebaran dan mungkin 3 - 4 hari sesudahnya, bukan 2 minggu sesudahnya.
4. Jumlah Pengambilan Dibatasi
Bila Anda mengambil uang di ATM, Anda terkena pembatasan jumlah pengambilan yang bervariasi jumlahnya antara satu bank dengan bank yang lain. Bayangkan apabila Anda perlu mengambil Rp 1,2 juta, padahal batasan Anda untuk mengambil di ATM tersebut hanya Rp 1 juta dalam sehari. Repot kan?
Saran saya untuk Anda selama mudik kali ini, tetaplah membawa uang tunai. Jangan terlalu percaya pada bank yang memasang iklan seperti: "Selama Lebaran, ATM Kami Siaga Penuh Selama 24 Jam Di Seluruh Pulau Jawa dan Sumatra." Siaga sih siaga, tapi yang namanya teknologi mesin, siapa yang bisa menjamin kalau ATM di kampung halaman Anda tidak akan kehabisan uang tunai, rusak, atau bisa mendebet uang Anda secara tidak sengaja?
Kartu Debet dan Kartu Kredit
Pada saat Anda berada di kampung halaman, mungkin ada beberapa transaksi yang bisa Anda bayar dengan kartu debet atau kartu kredit Anda. Restoran misalnya. Kartu debet dan kartu kredit juga berguna bila Anda berbelanja ke pertokoan bersama sanak keluarga Anda di kampung halaman tersebut (artinya ketika Anda sudah berada di sana).
Saran saya untuk Anda, tetap bawa uang tunai walaupun Anda memiliki kartu debet dan kartu kredit. Tetapi bila Anda harus membayar sesuatu dan kasir Anda memang menerima kartu debet atau kartu kredit, prioritaskan untuk menggunakan kartu pembayaran tersebut. Dengan demikian, Anda tidak perlu mengurangi jumlah uang tunai di tangan Anda sehingga Anda tak akan kehabisan uang tunai dan tidak perlu harus selalu bolak-balik ke ATM untuk mengambil uang.
Cek Perjalanan
Kenapa Anda tidak mencoba membawa Cek Perjalanan? (Traveller's Check). Cek perjalanan adalah cek senilai jumlah tertentu yang bisa Anda beli di kota Anda sekarang, untuk lalu Anda cairkan kembali di kota tujuan Anda. Dengan demikian, Anda tidak perlu membawa uang tunai selama di perjalanan itu. Sebagai contoh, Anda ingin membawa uang Rp 1 juta ke kampung halaman Anda. Anda bisa datang ke bank yang menjual cek perjalanan dan membeli cek perjalanan senilai Rp 1 juta. Sampai di kota tujuan, Anda bisa tukarkan lagi cek itu dengan uang Rp 1 juta di cabang bank Anda atau agen yang ditunjuk. Dengan demikian, Anda tidak perlu membawa uang tunai senilai Rp 1 juta bukan?
Ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan kalau Anda membawa Cek Perjalanan :
1. Tanyakan kepada bank Anda, apakah di kota tujuan Anda terdapat cabang bank atau agen di mana Anda bisa menukarkan kembali cek perjalanan tersebut. Bila tidak ada, maka percuma saja Anda membeli cek perjalanan tersebut karena Anda toh tidak akan bisa mencairkannya di kota tujuan Anda.
2. Bila di kota tujuan tersebut memang terdapat cabang bank atau agen di mana Anda bisa mencairkan cek perjalanan tersebut, tanyakan jadwal buka bank atau agen tersebut. Setelah sampai di kota tujuan Anda, Anda tentu tidak ingin datang ke bank atau agen tersebut dan mendapati tulisan: "Bank kami tutup karena Lebaran," sehingga Anda tidak bisa mencairkan cek Anda.
3. Cek Perjalanan sendiri sebetulnya terbagi dua, yaitu Cek Perjalanan Atas Unjuk dan Cek Perjalanan Atas Nama. Yang pertama, siapa pun pembawanya ke bank atau agen yang ditunjuk bisa mencairkannya. Sedangkan Cek Perjalanan Atas Nama adalah cek perjalanan yang mencantumkan nama Anda, sehingga hanya Andalah yang bisa mencairkannya cek itu nantinya dengan hanya menunjukkan KTP dan tanda tangan Anda. Untuk keamanan, saran saya untuk Anda adalah dengan memilih Cek Perjalanan Atas Nama. Dengan demikian, apabila cek Anda jatuh atau dicuri orang, maka tetap hanya Anda-lah yang bisa mencairkan cek tersebut, bukan orang lain yang kebetulan mencuri cek itu. Tapi kalau Anda ingin memberikan hadiah berupa uang kepada sanak keluarga Anda, maka mungkin Anda bisa memberikannya Cek Perjalanan Atas Unjuk. Dengan demikian, dia bisa mencairkannya sendiri nanti.
Oleh : Safir Senduk
0 Response to "Menyiapkan Keuangan Saat Mudik Lebaran"
Post a Comment