Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga

Anda sering mendengar istilah "Pengeluaran Tak Terduga" bukan? Saat menjadi pembicara seminar, saya berkali-kali mendengar keluhan dari peserta seminar yang sering mengalami defisit hanya karena adanya pengeluaran tak terduga. Entah pengeluaran itu memang muncul tak diduga atau sebenarnya sudah diduga, hanya saja munculnya terlalu cepat.

Anda sering mendengar istilah "Pengeluaran Tak Terduga" bukan? Saat menjadi pembicara seminar, saya berkali-kali mendengar keluhan dari peserta seminar yang sering mengalami defisit hanya karena adanya pengeluaran tak terduga. Entah pengeluaran itu memang muncul tak diduga atau sebenarnya sudah diduga, hanya saja munculnya terlalu cepat.

Ada beberapa contoh pengeluaran tak terduga. Misalnya, Anda sakit. Mau tak mau harus pergi ke dokter. Bisa juga kendaraan anda ditabrak hingga Anda harus pergi ke bengkel. Atau saudara yang menginap berberapa hari di rumah, sehingga Anda harus keluar uang lebih dari biasanya untuk membeli sembako.

Bukan hanya itu. Listrik, telepon atau iuaran PAM pun bisa menjadi pengeluaran tak terduga. Memang, sih, tiap bulan, pos-pos tersebut sudah kita anggarkan. Hanya saja, kadang tagihan melebihi dari jumlah yang kita sediakan.

Begitu juga pos-pos lain, misalnya, pengeluaran untuk hiburan. Misalnya, di awal bulan kita sudah menganggarkan biaya untuk hiburan Rp 300 ribu. Tapi kenyataannya, membengkak menjadi Rp 500 ribu. Nah, pembengkakan ini, mau tak mau masuk di pengeluaran tak terduga. Bahkan, jika Anda membeli baju tanpa ada perencanaan lebih dulu, bisa juga dikatakan sebagai sebuah pengeluaran tak terduga.

Apakah Anda sering mengalami hal-hal seperti di atas? Jika jawabannya, ya, maka Anda harus bisa mengatasinya. Caranya sebagai berikut ini.

1. Tidak Semua Harus Dituruti

Anda tidak harus menuruti semua pengeluaran tak terduga Anda. Memang, ada pengeluaran tak terduga yang memang betul-betul tidak bisa dihindari. Tetapi, ada yang bisa dihindari. Untuk bisa menghindarinya, salah satunya adalah dengan melihat kepentingannya. Sebagai contoh, kalau Anda melihat barang bagus di toko, coba bedakan apakah barang yang Anda lihat tersebut betul-betul penting atau tidak untuk dibeli. Dengan demikian Anda bisa dengan bijak mengeluarkan uangnya. Anda juga bisa melihat seberapa sering memakai barang tersebut. Bisa jadi sebuah barang memang bagus untuk dibeli, tetapi ternyata Anda tidak akan memakainya sering-sering.

Sekali lagi Bapak-Ibu, tidak semua Pengeluaran Tak Terduga harus Anda turuti. Pakai akal sehat, bukan nafsu Anda.

2. Membayar dari Uang Simpanan

Ketika Anda membuat anggaran, yang Anda lakukan adalah merencanakan penggunaan pemasukan rutin untuk membayar Pengeluaran Rutin (termasuk setoran tabungan). Lalu, apa yang terjadi jika Anda harus membayar pengeluaran yang sifatnya tidak rutin, tidak terduga dan tidak terdapat dalam anggaran yang sudah Anda buat? Kalau Anda membayarnya dengan menggunakan uang dari pemasukan rutin, kemungkinan besar anggaran Anda akan "rusak" karena pemasukan Rutin Anda memang hanya diatur untuk membayar pengeluaran rutin.

Untuk mengantisipasi kejadian seperti ini, sebaiknya Anda memiliki simpanan uang tunai dan membayar pengeluaran yang sifatnya tidak rutin dan tidak terduga tersebut dari simpanan uang tunai ini. Dengan demikian, pemasukan rutin Anda memang hanya akan digunakan untuk membayar pengeluaran rutin.

3. Mengambil Sejumlah Asuransi

Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa ada sejumlah pengeluaran yang sebetulnya bisa diasuransikan. Sebagai contoh, seorang teman saya yang tinggal di Bandung pernah mengalami kebakaran rumah yang cukup hebat. Padahal dua bulan sebelumnya orang tuanya baru menerima pesangon pensiun dini yang cukup besar. Suatu kebetulan yang sangat luar biasa sepertinya. Akhirnya, orang tuanya harus mengeluarkan 90 persen uang pesangonnya untuk membangun rumah baru.

Kebakaran memang risiko yang tidak bisa diduga sehingga mau tidak mau kita harus mengeluarkan uang untuk membayar pengeluaran tak terduga. Tapi sebetulnya, Kebakaran Rumah adalah risiko yang bisa diasuransikan bukan? Kalau kita mau mengasuransikannya, kita tidak perlu membayar pengeluaran tak terduga itu.

Jadi untungnya, pada saat ini ada sejumlah risiko yang sudah di-cover oleh asuransi. Dengan memiliki asuransi, Anda akan mampu membayar pengeluaran yang sifatnya tak terduga dari terjadinya risiko-risiko tersebut. Beberapa asuransi yang bisa Anda pertimbangkan untuk Anda ambil adalah: Asuransi Jiwa, Kesehatan, Kecelakaan, Kendaraan, dan Asuransi Rumah.

Bagaimana? Siap mengantisipasi pengeluaran tak terduga Anda? (Diana)

Dikutip dari Tabloid NOVA No. 830/XVI
Sumber: http://tips-investasi-keuangan.blogspot.com


0 Response to "Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga"

Followers