Mengawali Siklus Akuntansi di Usaha Baru

Mengawali Siklus Akuntansi di Usaha Dagang

Adakalanya orang beranggapan bahwa dengan menerapkan system komputerisasi akuntansi, maka semua permasalahan akuntansi akan terselesaikan.Meskipun anggapan ini tidak seluruhnya salah, akan tetapi juga bisa dikatakan tidak seluruhnya Benar. Karena sebenarnya tujuan Komputerisasi system Akuntansi adalah hanya untuk memperkecil kesalahan pencatatan, kontrol kecurangan dan percepatan perhitungan.

Akan tetapi sistem komputerisasi tidak bisa meluruskan bahwa suatu system yang sudah diterapkan benar atau salah, karena komputer hanya bertindak secara dummy ( Pasif) , artinya apapun perintah yang diberikan untuk dilakukan untuk di hitung, maka komputer akan langsung menghitung, akan tetapi dia (komputer) tidak tahu apakah yang di hitung tadi adalah suatu hal yang harus dihitung atau suatu hal yang tidak perlu dihitung (dengan cara seperti itu).

Berangkat dari sana, maka apabila kita ingin memulai Siklus akuntansi di sebuah usaha yang baru berjalan, yang perlu diperhatikan adalah bahwa kita harus mengetahui terlebih dahulu system akuntansi (secara manual) yang akan diterapkan di usaha kita. Setelah kita merancangnya , kita baru bisa menerapkan system akuntansi yang terkomputerisasi. Disana akan terjadi kompromi-kompromi dalam cara penghitungan akuntansi.

Yang perlu pertama kali dipersiapkan untuk memulai siklus akuntansi yang benar, sebenarnya mempunyai bebererapa tahapan, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari perhitungan akuntansi tersebut :

Tujuan 1. Hanya untuk Mengetahui pemasukan kas dari penjualan (pendapatan)
Tujuan 2. Hanya untuk mengetahui jumlah arus kas (setelah pengeluaran)
Tujuan 3. Hanya untuk mengetahui sampai dengan hutang piutang
Tujuan 4. Hanya untuk Mengetahui sampai dengan jumlah akhir persediaan ( jika usaha dagang)
Tujuan 5. Hanya Untuk Mengetahui Sampai dengan Rugi Laba
Tujuan 6. Mengetahui Neraca

Tujuan 1 :
Tujuan paling sederhana dari mengkomputerisasi system keuangan di sebuah bisnis adalah hanya ingin mengetahui jumlah pemasukan yang ada pada periode tertentu. Jika Anda bergerak di usaha dagang, maka data yang perlu di persiapkan hanya pengkodean daftar barang beserta harga jualnya. Dengan data itu anda bisa membuat sebuah system sederhana (modul penjualan) untuk mengetahui pemasukan anda tiap hari atau tiap bulannya.

Tujuan 2 :
Lebih jauh dari tujuan pertama jika ingin mengetahui jumlah kas lebih akurat maka, selain data tersebut , lebih baik lagi jika anda juga membuat pos-pos pemasukan kas (Modul Kas) , penjualan barang dan pemasukan kas merupakan laporan kas masuk. Setelah itu Anda buatkan pos-pos pengelauaran, maka tujuan ke 2 Anda akan tercapai.

Tujuan 3 :
Jika Anda ingin mencapai tujuan ke 3, maka data yang harus Anda persiapkan akan lebih banyak , yaitu selain data-data diatas anda harus mempersiapkan:

- Nama - Nama customer/pelanggan beserta tagihan yang menggantung
- Nama - Nama Vendor / Pemasok beserta hutang yang menggatung
- Harga beli dari daftar barang yang ada

Jika ketiga hal diatas sudah ada maka anda dapat mengkomputerisasi akuntansi anda dengan menambah beberapa modul yaitu :
- Pembelian
- Pembayaran hutang
- Pembayaran Piutang

Tujuan 4 :
Lebih sulit dari tujuan ke 3, maka jika anda ingin mngetahui secara akurat Jumlah persediaan anda , Anda harus menghitung jumlah persediaan Anda tepat sebelum system komputerisasi di jalankan. Anda juga harus memastikan bahwa setelah di hitung, system komputerisasi langsung anda jalankan, baik itu yang berhubungan dengan pemasukan barang (Pembelian) maupun dengan pengeluaran barang (penjualan). Karena jika ada selisih sehari saja, dimana terdapat penjualan atau pembelian yang tidak dimasukkan ke dalam system komputerisasi , maka Jumlah persediaan anda sudah tidak akurat

Tujuan 5 :
Ada sebuah lompatan besar jika anda memasuki tujuan ke 5. Jika anda ingin mengetahui Rugi Laba , maka Anda harus mulai menggunakan jurnal dalam setiap transaksi.

Yang perlu di persiapkan untuk bisa mengetahui Rugi Laba adalah:
- Daftar perkiraan
- Harga Pokok Persedian beserta metode yang dipakai ( FIFO, LIFO atau Average)

Tujuan 6 :
Jika Anda berhasil di Tujuan ke 5 maka Lebih mudah Anda mencapai tujuan ke 6, Anda hanya membutuhkan Neraca Awal sebelum komputerisasi , maka Nada dapat mengetahui Neraca Anda di bulan-bulan berikutnya, karena Anda sudah menggunakan jurnal di setiap transaksi.

Mengawali Siklus Akuntansi di Usaha Simpan Pinjam

Hampir sama dengan komputerisasi di usaha dagang, dakalanya orang beranggapan bahwa dengan menerapkan system komputerisasi akuntansi, maka semua permasalahan akuntansi akan terselesaikan. Meskipun anggapan ini tidak seluruhnya salah, akan tetapi juga bisa dikatakan tidak seluruhnya Benar. Karena sebenarnya tujuan Komputerisasi system Akuntansi adalah hanya untuk memperkecil kesalahan pencatatan, kontrol kecurangan dan percepatan perhitungan.

Akan tetapi System komputerisasi tidak bisa meluruskan bahwa suatu system yang sudah diterapkan benar atau salah, karena komputer hanya bertindak secara dummy ( Pasif) , artinya apapun perintah yang diberikan untuk dilakukan untuk di hitung, maka komputer akan langsung menghitung, akan tetapi dia (komputer) tidak tahu apakah yang di hitung tadi adalah suatu hal yang harus dihitung atau suatu hal yang tidak perlu dihitung (dengan cara seperti itu).

Berangkat dari sana, maka apabila kita ingin memulai Siklus akuntansi di sebuah usaha yang baru berjalan, yang perlu diperhatikan adalah bahwa kita harus mengetahui terlebih dahulu system akuntansi (secara manual) yang akan diterapkan di usaha kita. Setelah kita merancangnya , kita baru bisa menerapkan system akuntansi yang terkomputerisasi. Disana akan terjadi kompromi-kompromi dalam cara penghitungan akuntansi.

Yang perlu pertama kali dipersiapkan untuk memulai siklus akuntansi yang benar, sebenarnya mempunyai bebererapa tahapan, tergantung dari tujuan yang ingin dicapai dari perhitungan akuntansi tersebut.

Memulai siklus Akuntansi diusaha simpan pinjam dibagi menjadi 2 kelompok dasar, yaitu:
- Usaha simpan pinjam yang sudah berjalan sebelum ada komputerisasi dan
- Usaha Simpan Pinjam baru dimana belum ada data yang ada.

1. Jika usaha Simpan Pinjam Anda sudah berjalan, tentunya sedikit banyak Anda sudah menerapkan metode-metode atau cara perhitungan akuntansi yang dapat menghasilkan laporan Neraca dan Rugi Laba. Dari cara yang Anda gunkana saat ini , Anda dapat mengaplikasikannya kepada system yang akan Anda gunakan.

Yang perlu menjadi perhatian Anda adalah apabila Anda menerapkan perhituangan akuntansi Simpan Pinjam tersebut secara otodidak (berpikir sendiri), maka sebaiknya system akuntansi Anda diganti dengan mengadopsi system yang akan Anda pakai, karena ada kemungkinan jika Anda masih memakai system otodidak Anda, metode itu tidak siap untuk perkembangan bisnis Anda.

Beberapa point yang perlu diperhatikan :
- Metode perhitungan bunga pinjaman
- Metode perhitungan bunga simpanan
- Perlakukan pendapatan dan biaya secara cash basis atau accruel basis

2. Jika Usaha Simpan Pinjam Anda baru saja berdiri, maka point paling penting adalah Anda harus ada minimal seorang yang sudah bisa atau pernah menjalankan (menjadi) juru buku di sebuah usaha simpan pinjam. Karena dengan adanya ini, maka arah usaha akan dilaporkan (di manage) secara bagaimana, akan bisa di tentukan diawal.

Coba Anda bayangkan apabila didalam usaha Anda tidak ada satupun yang mengerti seluk beluk usaha simpan pinjam (biasanya koperasi), maka "kewajiban" untuk membuat laporan neraca dan rugilaba yang harus dilaporkan kepada Anggota akan sulit.Beda dengan usaha dagang (pribadi) yang tidak punya keharusan membuat laporan neraca dan rugi laba.

Diperlukannya seorang juru buku untuk usaha baru dikarenakan system (komputerisasi) yang baik tidak mendikte 100% cara melaporakan akuntansi harus bagaimana (sudah jadi), akan tetapi sebagian harus di setup terlebih dahulu (oleh user) agar sesuai dengan keadaan usaha simpan pinjam (koperasi) yang dijalankan. dan ini di butuhkan pen"desain" bentuk laporan dan metode perhitungannya.

Sumber : www.radiansystem.com

0 Response to "Mengawali Siklus Akuntansi di Usaha Baru"

Followers